Tag Archives: catatan kecil

Tanah Seribu Negeri

Standar

Tanah Seribu Negeri

Inilah Tanah Seribu Negeri, yang mengerucut dan berdiri menjadi satu jati diri. Inilah Tanah Seribu Suku Bangsa, yang rela melebur jiwa dalam satu bangsa. Inilah Tanah Seribu Bahasa, yang berjuang seia-sekata demi sebuah negara INDONESIA.

Pernah ada banyak raja memerintah, membangun negara-negara harum ternama. Menggoreskan tinta seribu bunga dalam rajutan sejarah. Tumbang silih berganti. Terbangun dan runtuh dalam lipatan waktu. Hingga pada gilirannya menyatu dalam jalinan utuh INDONESIA SATU. Read the rest of this entry

CINTA

Standar

CINTA

Kalau ada rasa yang paling mempengaruhi hidup manusia di dunia ini, mungkin itu cinta. Kalau ada kata yang tak habis dieja, mungkin juga itu cinta. Kalau ada masalah paling banyak terjadi, mungkin itu cinta.

Ya, CINTA. Ia diejahwantah dalam beragam rupa dan karya. Disampaikan lewat bermacam cara dan rasa. Cinta memang menyimpan banyak misteri. Memberi ruang lapang untuk diselami agar kita mengerti bahwa cinta hanya bernaung di bawah Keagungan Ilahi. Cinta yang tak disandarkan pada kesadaran menghamba pada Sang Khalik tak lebih sekedar hasrat dan gejolak rasa belaka. Read the rest of this entry

Kemurahan-NYA

Standar

Kemurahan-NYA

Kita sering mendengar kata tawakal, berusaha sambil berdoa. Hendaknya kita berusaha keras, berjuang tanpa kenal lelah demi meraih apa yang kita inginkan dan cita-citakan. Setelah itu, kita berdoa, berserah kepada yang Maha Kuasa. Keberhasilan itu 90% adalah upaya kita dan 10%-nya terserah kepada Tuhan. Atau bahkan ada yang mengatakan 99% adalah bergantung pada kerja keras kita, dan 1% adalah bagian Tuhan untuk menentukan.

Sobat… tidakkah kita tanpa sadar telah menempatkan Tuhan dan Kekuasaan-Nya sedemikian kecil bagi kehidupan kita? Kita tanpa sadar telah mereduksi arti Ketuhanan. Mengikis Kekuasaan-Nya pada diri kita seolah manusia lebih punya kuasa. Read the rest of this entry

KAYA

Standar

kaya

Siapa yang tak ingin kaya. Hidup serba kecukupan tak kurang suatu apa. Apapun yang menjadi keinginan dapat dengan mudah dipenuhi. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa kekayaan bisa membuat seseorang percaya diri. Kekayaan bisa menjadikan seseorang berkuasa. Memerintah. Mengatur. Bahkan… ‘membeli’ yang seharusnya tidak boleh dibeli.

Apa sebenarnya kaya itu? Apakah kekayaan melulu berkaitan dengan harta berantah yang melimpah? Dan betapa tidak sedikit orang yang sebenarnya kaya tapi tidak menyadari bahwa dirinya kaya. Read the rest of this entry

DUNIA DALAM KACA

Standar

Butterfly

Di lapangan semen anak-anak main bola. Di rumah-rumah kaca bunga di tanam. Dan mungkin suatu hari nanti bukan lagi nasi yang kita makan, karena sawah ladang sudah lama menghilang. Ya… jaman memang jauh melanglang melenggang. Menggerus segala tanah lapang. Sejauh mata memandang adalah tiang-tiang pemancang adikarya manusia penggerak jaman. Tidak salah memang. Karena manusia adalah sang penguasa dunia sebagaimana kodratnya.

Namun demikian, tidak berlebihan juga kalau kita meminta sedikit ruang dibiarkan lapang. Berharap tanaman segar menghijau digoyang angin di bawah langit terbuka. Kita tentu tidak ingin mengenal capung dan kupu hanya sekedar lewat gambar. Mengetahui pohon pisang dari sebuah lukisan. Karena seindah apapun itu, tentu tak seelok aslinya. Read the rest of this entry

IBU

Standar

Kita menyebut tanah tumpah darah sebagai Ibu Pertiwi. Para leluhur kita sebut Nenek Moyang. Pusat pemerintahan kita sebut sebagai Ibukota. Bahkan Bumi bisa diartikan sebagai Ibu Kami. Kata perempuan bermakna orang yang di-empu-kan, orang yang dituakan, dimuliakan.

Sobat, tidakkah begitu luar biasa aura ke-IBU-an menyelimuti kehidupan kita sehingga nama itu tersemat pada hal-hal yang istimewa. Kita menghidupkan IBU pada simbol-simbol kebesaran. Bahkan ada hari besar khusus untuk Ibu. Gusti Allah pun, melalui Nabi-Nya, mengingatkan bahwa “Sorga berada di bawah telapak kaki Ibu”. Read the rest of this entry